Novelis Wajib Tahu, Inilah Setting: Pengertian, Macam, dan Contohnya



Setting dalam novel-

Sebuah tulisan atau karya sastra baik itu cerpen, novel, puisi, esai dan sebagainya pastilah memiliki unsur-unsur intrinsik. Salah satu unsur intrinsik yang memegang peranan sangat penting dalam sebuah cerita, novel khususnya, adalah setting.

Kamu pasti sudah seringkali mendengar istilah yang satu ini, ya. Memang, sebuah setting dalam novel yang menarik mampu menarik minat pembaca. Dengan penggunakan showing-telling yang seimbang, imajinasi pembaca pasti akan tertuju pada setting yang sedang kamu suguhkan.
Berikut pengertian setting, macam-macam, dan contohnya. Simak sampai selesai, ya!

Pengertian Setting

Setting dalam sebuah cerita atau novel diartikan juga sebagai latar belakang yang mendasari cerita. Semua hal yang menjadi latar belakang sebuah cerita dari awal sampai akhir, itulah yang dinamakan dengan setting.
Ini menjadi bagian dari unsur intrinsik, artinya unsur yang harus ada dalam sebuah cerita. Dengan latar belakang yang sesuai, pembaca akan semakin mendalami isi dari novel atau cerita tersebut.

Macam-macam dan Contoh Setting

Setting dalam sebuah novel dibagi lagi menjadi beberapa macam yang bisa membangun cerita semakin menarik. Berikut macam-macam sekaligus contoh dari setting :

Setting Waktu
Setting waktu menunjukkan waktu yang diambil atau yang mendasari cerita tersebut. Lebih tepatnya, kapan peristiwa dalam sebuah cerita terjadi? Kamu bisa membuat cerita dengan setting masa lalu, masa kini, atau bahkan masa depan atau prediksi.

Contoh dari setting masa lalu adalah novel sekuel Lelaki Penggenggam Hujan karya Tasaro GK. Karena menceritakan tentang kisah hidup Nabi Muhammad, maka setting waktunya diambil sekitar 1400 tahun yang lalu.

Contoh setting masa sekarang adalah novel-novel remaja seperti Aku Tahu Kapan Kamu Mati karya Arumi. E.

Contoh setting masa depan bisa dilihat dari novel Hujan karya Tere Liye yang menggambarkan kehidupan empat puluh tahun mendatang.

Setting Tempat
Setting tempat menunjukkan di mana peristiwa dalam sebuah cerita terjadi. Contohnya tentu banyak sekali, seperti di rumah, di kota kecil, di Paris, Amerika, laut, hutan, dan sebagainya. Kamu tinggal menyesuaikannya saja dengan ide cerita yang sudah dibuat.

Setting Suasana
Setting atau latar suasana ini menggambarkan situasi dan keadaan yang melingkupi cerita atau tokoh dalam novel tersebut.

Contohnya, suasana tempat dalam cerita, apakah berkabut, terang, cerah, hujan,ramai, dan sebagainya. Suasana hati tokoh dalam cerita, apakah sedih, gembira, semangat, dan sebagainya.

Setting Budaya
Berikutnya adalah setting atau latar budaya. Setting ini menunjukkan budaya yang mendominasi dalam sebuah cerita atau novel.

Contohnya, dalam novel Aroma Karsa karya Dee Lestari yang mengangkat budaya Dwarapala. Budaya mana pun bisa diangkat untuk setting ini, seperti budaya Betawi, Jawa, Sunda, dan sebagainya sesuai dengan latar tempat dalam novelmu.


Itu dia beberapa macam setting dalam sebuah novel beserta contoh-contohnya. Untuk membuat sebuah setting yang kuat, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan, sebagai berikut :

- Ambil setting tempat dari tempat kamu menetap sekarang, atau tempat di mana kamu pernah tinggal. Ini akan memudahkanmu dalam mengeksplor tempat tersebut karena kamu benar-benar mengetahuinya.

- Pilih setting waktu yang bisa membuat pembaca bertanya-tanya dan terus penasaran. Misalkan dengan menggabungkan alur maju dan mundur ke masa lalu.

- Lakukanlah riset lebih dulu jika kamu masih awam dengan setting yang dipilih, seperti setting budaya misalnya.


Bagaimana, sekarang sudah tidak bingung lagi bukan, dalam menentukan setting untuk sebuah cerita? Semoga artikel ini bermanfaat!