Jadi kangen! Ini dia Permainan Anak Tradisional yang Bikin Nostalgia
Permainan anak tradisional seringkali dimainkan oleh seseorang yang terlahir sebelum tahun 2000. Karena seseorang yang terlahir sebelum tahun 2000, mereka belum mengenal maupun merasakan perkembangan dari dunia teknologi seperti saat ini.
Seseorang yang terlahir sesudah tahun 2000, mereka terbiasa berhubungan dengan permainan virtual, atau permainan yang hanya bisa dilakukan melalui smartphone ataupun gadget. Sebagian besar anak-anak yang terlahir sesudah tahun 2000, mereka menganggap bahwa permainan yang dimainkan sangat menyenangkan. Bisa iya bisa juga tidak. Semua tergantung bagaimana seorang anak memposisikan dirinya.
Permainan tradisional juga tak kalah menyenangkannya dari permainan modern. Salah satu alasannya karena dalam permainan tradisional seorang anak akan berinteraksi secara langsung dengan rekan-rekan lainnya, tidak bersikap individual. Beberapa permainan anak tradisional seperti petak umpet, bola bekel merupakan permainan yang sering dilakukan oleh anak kelahiran sebelum tahun 2000.
Sebagiaman disebutkan diatas, perbedaan dari permainan tradisional atau modern terletak pada cara permainan dan dengan siapa permainan tersebut dilakukan. Berikut adalah beberapa permainan anak tradisional yang menyenangkan untuk dimainkan.
Petak Umpet
Permainan anak tradisional petak umpet hampir dilakukan semua anak dari berbagai daerah di Indonesia. Meski demikian, permainan yang dimainkan lebih dari 3 anak ini bisa dikatakan sebagai permainan tradisional yang cukup populer. Cara memainkan permainan ini cukup mudah, sebelum masuk ke permainan, terlebih dulu anak-anak yang terlibat di dalamnya akan mengundi siapa harus bertindak sebagai penjaga, dengan melakukan hompimpa secara bersamaan.
Anak yang bertindak sebagai penjaga akan mencari teman-temannya yang sedang bersembunyi dalam hitugan jangka waktu tertentu. Keseruan terletak pada penjaga yang berusaha untuk menemukan tempat persembunyian teman-temannya.
Lompat Tali
Sama halnya dengan permainan tradisional petak umpet, yang dilakukan oleh anak-anak generasi sebelum tahun 2000. Media yang digunakan untuk melakukan permainan anak tradisional lompat tali adalah dengan menggunakan karet atau tali tambang yang kedua ujungnya di pegang oleh dua pemain, kedua pemain tersebut duduk memanjang dan saling berhadapan.
Permainan ini bisa dilakukan oleh lebih dari 4 orang, semakin banyak pemain yang mengikuti permainan, permainan akan berjalan sangat menarik. Untuk memilih siapa yang bertugas sebagai pemegang tali, diundi dengan cara melakukan hompimpa sebagaimana permainan petak umpet diatas.
Cara bermainnya, dua orang bertindak sebagai pemegang tali, sedangkan lainnya sebagai pelompat. Di awali dengan tingkatan yang paling rendah, yaitu meletakan tali di atas tanah, sampai tingkatan tersulit yaitu melompat setinggi pemain pemegang. Bagi pelompat yang menyentuh tali dianggap kalah dan menggantikan pemain pemegang.
Egrang
Permainan tradisional yang cukup populer bagi di berbagai penjuru Indonesia adalah egrang. Media yang digunakan dalam permainan anak tradisionalegrang adalah dengan menggunakan tongkat yang terbuat dari bambu dan di potong sama panjang. Selain menyenangkan, permainan ini juga memiliki tujuan untuk melatih keseimbangan para pemain. Pemain yang jatuh dari bambu, akan diberikan hukuman. Hukuman yang diberikan harus sesuai kesepakan diawal permainan.
Boi-boi an
Permainan tradisional selanjutnya yang berasal dari pulau jawa adalah boian. Boian merupakan permainan anak tradisional yang menggunakan media kertas sebagai alat untuk melempar ke tumpukan pecahan genteng. Kertas tersebut diisi oleh beberapa bahan, antara lain batu kecil, kertas yang dipadatkan, serta kumpulan plastik. Semuanya dijadikan jadi satu seperti sebuah bola kasti. Secara umum, permainan ini terbagi menjadi dua pemain. Pelempar dan pemain yang menjadi sasaran. Nggak hanya dari kertas, bola yang digunakan juga bisa dengan bola kasti. Justru memakai bola kasti lebih populer ketimbang kertas.
Seiring berjalannya waktu, permainan-permainan tradisional seperti yang disebutkan diatas sudah hilang masanya. Namun, beberapa daerah di Indonesia tentu masih ada yang melakukan permainan anak tradisional lain yang tak kalah mengasyikan. Selain menyenangkan, permainan tradisional juga sarat akan beberapa manfaat yang mana tidak bisa didapatkan saat melakukan permaina modern berbasis virtual. Salah satu manfaat yang di dapatkan adalah mengurangi sikap anti sosial kepada sesama.
Seseorang yang terlahir sesudah tahun 2000, mereka terbiasa berhubungan dengan permainan virtual, atau permainan yang hanya bisa dilakukan melalui smartphone ataupun gadget. Sebagian besar anak-anak yang terlahir sesudah tahun 2000, mereka menganggap bahwa permainan yang dimainkan sangat menyenangkan. Bisa iya bisa juga tidak. Semua tergantung bagaimana seorang anak memposisikan dirinya.
Permainan tradisional juga tak kalah menyenangkannya dari permainan modern. Salah satu alasannya karena dalam permainan tradisional seorang anak akan berinteraksi secara langsung dengan rekan-rekan lainnya, tidak bersikap individual. Beberapa permainan anak tradisional seperti petak umpet, bola bekel merupakan permainan yang sering dilakukan oleh anak kelahiran sebelum tahun 2000.
Permainan Anak Tradisional yang Menyenangkan
Sebagiaman disebutkan diatas, perbedaan dari permainan tradisional atau modern terletak pada cara permainan dan dengan siapa permainan tersebut dilakukan. Berikut adalah beberapa permainan anak tradisional yang menyenangkan untuk dimainkan.
Petak Umpet
sumber : indozone
Permainan anak tradisional petak umpet hampir dilakukan semua anak dari berbagai daerah di Indonesia. Meski demikian, permainan yang dimainkan lebih dari 3 anak ini bisa dikatakan sebagai permainan tradisional yang cukup populer. Cara memainkan permainan ini cukup mudah, sebelum masuk ke permainan, terlebih dulu anak-anak yang terlibat di dalamnya akan mengundi siapa harus bertindak sebagai penjaga, dengan melakukan hompimpa secara bersamaan.
Anak yang bertindak sebagai penjaga akan mencari teman-temannya yang sedang bersembunyi dalam hitugan jangka waktu tertentu. Keseruan terletak pada penjaga yang berusaha untuk menemukan tempat persembunyian teman-temannya.
Lompat Tali
Sama halnya dengan permainan tradisional petak umpet, yang dilakukan oleh anak-anak generasi sebelum tahun 2000. Media yang digunakan untuk melakukan permainan anak tradisional lompat tali adalah dengan menggunakan karet atau tali tambang yang kedua ujungnya di pegang oleh dua pemain, kedua pemain tersebut duduk memanjang dan saling berhadapan.
Permainan ini bisa dilakukan oleh lebih dari 4 orang, semakin banyak pemain yang mengikuti permainan, permainan akan berjalan sangat menarik. Untuk memilih siapa yang bertugas sebagai pemegang tali, diundi dengan cara melakukan hompimpa sebagaimana permainan petak umpet diatas.
Cara bermainnya, dua orang bertindak sebagai pemegang tali, sedangkan lainnya sebagai pelompat. Di awali dengan tingkatan yang paling rendah, yaitu meletakan tali di atas tanah, sampai tingkatan tersulit yaitu melompat setinggi pemain pemegang. Bagi pelompat yang menyentuh tali dianggap kalah dan menggantikan pemain pemegang.
Egrang
sumber : femina
Permainan tradisional yang cukup populer bagi di berbagai penjuru Indonesia adalah egrang. Media yang digunakan dalam permainan anak tradisionalegrang adalah dengan menggunakan tongkat yang terbuat dari bambu dan di potong sama panjang. Selain menyenangkan, permainan ini juga memiliki tujuan untuk melatih keseimbangan para pemain. Pemain yang jatuh dari bambu, akan diberikan hukuman. Hukuman yang diberikan harus sesuai kesepakan diawal permainan.
Boi-boi an
sumber : idntimes
Permainan tradisional selanjutnya yang berasal dari pulau jawa adalah boian. Boian merupakan permainan anak tradisional yang menggunakan media kertas sebagai alat untuk melempar ke tumpukan pecahan genteng. Kertas tersebut diisi oleh beberapa bahan, antara lain batu kecil, kertas yang dipadatkan, serta kumpulan plastik. Semuanya dijadikan jadi satu seperti sebuah bola kasti. Secara umum, permainan ini terbagi menjadi dua pemain. Pelempar dan pemain yang menjadi sasaran. Nggak hanya dari kertas, bola yang digunakan juga bisa dengan bola kasti. Justru memakai bola kasti lebih populer ketimbang kertas.
Seiring berjalannya waktu, permainan-permainan tradisional seperti yang disebutkan diatas sudah hilang masanya. Namun, beberapa daerah di Indonesia tentu masih ada yang melakukan permainan anak tradisional lain yang tak kalah mengasyikan. Selain menyenangkan, permainan tradisional juga sarat akan beberapa manfaat yang mana tidak bisa didapatkan saat melakukan permaina modern berbasis virtual. Salah satu manfaat yang di dapatkan adalah mengurangi sikap anti sosial kepada sesama.
Posting Komentar