Sudah benarkah tanda baca yang kita gunakan? Jangan sampai mengubah makna tulisanmu!



Tanda baca. 

Pengarang/penulis pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya tanda baca. Namun, untuk kalangan pemula, tanda baca menjadi hal asing yang cenderung susah dipelajari. Tanda baca sangat penting untuk kelangsungan karya tulis yang baik dan benar. Dalam satu kalimat, pembaca akan sangat mudah menemukan berbagai tanda baca, terlihat sepele tetapi sedikit saja salah penempatannya maka makna tulisan akan berubah.

Tanda baca sendiri adalah sebuah simbol atau bentuk yang tidak berhubungan dengan suara(fonem), kata dan frasa. Berikut adalah beberapa tanda baca yang wajib kamu ketahui sebelum benar-benar terjun dalam dunia literasi.

1. Titik

Tanda baca ini hampir sering kita lihat. Baik dalam karya tulis, chattingan atau sekadar status di media sosial. Titik sendiri memiliki fungsi untuk mengakhiri suatu kalimat, penulisan gelar dan angka.

Contoh:
- Aroma basah terbawa angin merangkak masuk melalui pintu kaca balkon yang terbuka.
- Moch. Tofik, S.Pd.
- 1. Ketuhanan yang Maha Esa. (Potongan pancasila)

2. Penggunaan tanda koma (,).

A. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti; tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk(setara).

Misalnya:

  • Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup.
  • Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya.
  • Dia menyukai olahraga, sedangkan ibunya menginginkannya menjadi seorang designer.


B. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:
- Kalau diundang, saya akan datang.
- Karena baik hati, dia mempunyai banyak teman.
- Agar kita memperoleh wawasan lebih luas, salah satunya ita bisa menjalin pertemanan dengan orang baru dari berbagai profesi.

• anak kalimat. 
• induk kalimat. 

*Catatan:
Tanda koma tidak dipakai ketika induk kalimat berada di depan anak kalimat.
Contoh:
- Saya akan datang jika diundang.
- Dia mempunyai banyak teman karena baik hati dan ramah.

C. Tanda koma dipakai pada belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti; oleh karena itu, jadi, meskipun demikian, dan lain-lain.
Contoh:
- Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar negeri.
- Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia menjadi bintang pelajar.
- Orang tuanya kurang mampu. Meskipun demikian, anak-anaknya berhasil menjadi sarjana.

D. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti: o, ya, wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak, Pak, dll.
Misalnya:
- Oh, benarkah begitu?
- Wah, luar biasa!
- Hati-hati, ya, jalannya licin!
- Nak, kapan kuliahmu selesai?
- Siapa namamu, Dik?
- Anda baik sekali, Pak.

3. Elipsis

Tanda baca ini berfungsi sebagai pelebur kata. Aturannya adalah sebelum dan sesudahnya harus menggunakan spasi. Elipsis sendiri berupa tiga titik—jika berada di tengah kalimat. Elipsis menjadi empat titik jika berada di akhir kalimat yang menandakan kalimat tersebut menggantung dan tak memiliki lanjutan.
Contoh:
- "Aku ... merindukanmu." Ia memejamkan mata, merasakan air hujan lebih dalam lagi.
- "Aku pikir kamu ...." Kiara berhenti, enggan melanjutkan pembicaraan.

4. Tanda Pisah dan Tanda Hubung

Tanda hubung/hypen (-) digunakan untuk merangkai hal-hal berikut:


  1. Suku kata yang terpenggal oleh pergantian baris.
  2. Unsur ulang kata, misalnya; anak-anak dan siswa-siswi.
  3. Huruf pada kata yang dieja satu-persatu, misalnya m-a-n-t-a-n.
  4. Penulisan tanggal, misalnya; 18-12-1994.
  5. Awalan ke- dan akhiran -an disertai dengan angka, misalnya; juara ke-2 dan umur 50-an.
  6. Singkatan menggunakan huruf kapital dengan awalan atau imbuhan kata, misalnya; hari-H.
  7. Gabungan unsur bahasa Indonesia dan bahasa asing, misalnya men-download, meng-upload, mem-posting.
  8. Bagian kata atau ungkapan yang perlu diperjelas hubungannya, misalnya be-revolusi (agar tak rancu dengan ber-evolusi).


Tanda pisah Em Dash (—) ditulis tanpa spasi dengan kata sebelum dan sesudahnya. Em dash yang diuraikan di sini sudah merupakan ketentuan baku dalam pedoman bahasa Indonesia.

A. Membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
Contoh:
Aku tidak pernah bisa menceritakan pengalamanku—baik fisik maupun psikis—dengan baik secara verbal.

B. Menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain.
Contoh:
Gejala AVH—auditory verbal hallucination—gangguan psikosis di mana seseorang seperti mendengar suara yang berbicara pada mereka padahal tidak ada siapapun dalam ruangan, atau sering disebut voice-hearer.

C. Untuk kaidah penggunaan em dash sebagai punctuation guide yang digunakan oleh penulis luar, lebih beragam lagi fungsinya. Misalnya, untuk menggabungkan klausa independen.
Contoh:
Well, nobody could think of anything to do—everybody was stumped, and set still.(The Adventures of Huckleberry Finn)


Tanda pisah En-dash (–) digunakan untuk penanggalan atau waktu yang memiliki makna “sampai ke” atau “sampai dengan” pada penanggalan, waktu, atau jarak.
Contoh :
- Absensi kelas akan dibuka pada pukul 17.30–19.30 WIB.
- Aku akan pergi ke luar kota dari tanggal 27 April–5 Mei 2019.
- Butuh waktu sekitar 45 menit untuk menempuh jarak dari Sembawang–Orchard Rd dengan menggunakan MRT.

5. Tanda Tanya dan Tanda Seru

Tanda tanya (?) 
Tanda tanya dipakai untuk mengakhiri kalimat tanya.
Contoh:
- Untuk apa Kau datang kemari?
- Anda sudah tahu, bukan?
- Sejak kapan Kau mengetahuinya?

Tanda tanya berada di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang diragukan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh:
- Dia dilahirkan pada tahun 1963 (?).
- Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.
- Sudah sejak berumur sepuluh tahun Nicollet pandai bermain piano (?).

Tanda Seru (!)
Tanda seru berada di akhir kalimat ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, semangat, ataupun emosi yang kuat.
Contoh:
- Pergi. Aku tidak mencintaimu!
- Kau harus mengirim proposalnya sekarang juga!
- Berani-beraninya dia mengusirku!
- Merdeka!
- Awesome! 

Nah demikian beberapa contoh tanda baca. Semoga bermanfaat dan mampu membuat karya tulismu lebih bermakna dan bernyawa ketika diaplikasikan. Salam literasi!